2016年3月11日金曜日

Pengantar

Pada Maret 2016 adalah peringatan lima tahun dari Gempa Besar Jepang Timur. Laboratorium Hidenori Watanave dari Tokyo Metropolitan University dan surat kabar Iwate Nippo bekerja sama untuk menciptakan sebuah arsip digital dari mereka yang kehilangan nyawa mereka dalam bencana, pemetaan upaya evakuasi mereka dari saat gempa terjadi sampai tsunami tiba. Proyek ini berjudul: Kami Tidak akan pernah melupakan ­ Mutasi terakhir Korban Bencana Tsunami.



Kami mewawancarai anggota keluarga yang masih hidup dari korban jiwa dalam gempa bumi dan mengumpulkan data tentang keberadaan mereka pada saat sekitar pukul 14:46 pada 11 Maret 2011, dan ketika tsunami tiba.

Proyek ini merupakan kombinasi dari tiga dimensi foto udara dan peta yang menunjukkan secara visual bagaimana orang berusaha untuk menyelamatkan diri berdasarkan lokasi rinci dari 1.326 korban. Keluarga dari 687 korban setuju untuk menampilkan nama­nama orang-orang yang mereka kasihi dan ke mana mereka pergi pada hari itu. Lapisan foto udara langsung setelah bencana dan dari 1974­1978 menggunakan Data "Tile" dari Otoritas Informasi Geospasial Jepang.

Iwate Nippo koran telah menuliskan nama masing­masing korban bencana dan mencetaknya di Proyek Wasurenai mereka (Kami Tidak Akan Pernah Melupakan), dan serial Tendenko­Mira­E (Dimasa Datang, Kamu Harus menyelamatkan Dirimu Sendiri) yang menyediakan informasi untuk mencegah timbulnya korban jiwa jika terjadi bencana di masa yang akan datang. Proyek ini menganalisis secara rinci tindakan yang diambil oleh korban pada saat mereka berusaha untuk melarikan diri, memberikan tampilan visual dan ringkasan dari proyek koran Iwate Nippo dan artikel. Visualisasi ini memberikan suara­diam dari para korban, menampilkannya sebagai pelajaran bagi generasi mendatang pada saat bencana sehingga kita mungkin tidak akan pernah kehilangan satu nyawa pun yang berharga.

Pluralistik teknologi arsip digital yang digunakan untuk membuat proyek ini dikembangkan untuk proyek­proyek lainnya di Laboratorium Hidenori Watanave, seperti Arsip Hiroshima, Arsip Nagasaki, Arsip Gempa Besar Jepang Timur, dan Arsip Digital Perang Okinawa. Menggunakan perangkat lunak open source dan dapat dilihat dengan komputer, smartphone dan tablet.

Upaya penyelamatan diri di arsip cetak juga telah dianalisis untuk digabungkan dengan teknologi digital, memperluas kemungkinan media cetak mendorong masyarakat untuk tidak terlalu percaya pada tempat penampungan evakuasi, tapi bagaimana untuk mencapai ke tempat yang lebih tinggi ketika memungkinkan.

MapData: © OpenStreetMap contributors